Rabu, 18 Mei 2011

membangun karakter bangsa

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
• Lima dasar oleh muhamad yamin yang berpidato pada tanggal 29 mei 1945, merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di indonesia,
• Pancasila oleh soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 juni 1945 . Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :
1. Rumusan pertama piagam jakarta tanggal 22 juni 1945
2. Rumusan kedua undang-undang dasar tanggal 18 agustus 1945
3. Rumusan ketiga mukkadimah konstitusi republik indonesia serikat tanggal 27 desember 1949
4. Rumusan keempat mukkadimah undang-undang dasar sementara tanggal 15 agustus 1950
5. Rumusan kelima rumusan kedua yang dijiwai oleh rumusan pertama merujuk dekrit presiden tanggal 5 juli 1959

Telah diketahui sedikit mengenai sejarah PANCASILA sebagai alat untuk membangun karakter bangsa indonesia sejak dahulu kala. Dengan pengetahuan mengenai PANCASILA yang sesungguhnya seharusnya menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat indonesia dengan mengamalkan dan menjalankan di kehidupan serta sebagai alat untuk membangun karakter bangsa
Dengan falsafah pancasila :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Falsafah pancasila ini harus kita laksanakan di dalam kehidupan kita.jika Pendidikan yang kuat tentang falsafah pancasila dilaksanakan dengan sebenar benarnya maka bangsa indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat jauh dari penyimpangan-penyimpangan ekonomi, hukum,sosial dan lain sebagainya menjalankan hak yang semestinya didapat oleh masyarakat yang membutuhkan haknya sehingga haknya tidak dirampas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Cara yang sebetulnya sangat mudah dijalankan dalam usaha membangun karakter bangsa denga falsafah pancasila yaitu dengan mengingat isi falsafah pancasila, memberikan pendidikan falsafah pancasila sejak sekolah dasar hingga dewasa . menjalankan falsafah pancasila dengan pendidikan yang benar serta kita sebagai individu juga harus berusaha membangun karakter individu yang benar dulu barulah kita bisa membangun karakter bangsa yang kuat dan didorong dengan kepercayaan kepada tuhan dan agama kita masing-masing.

Jumat, 13 Mei 2011

kemacetan yang terjadi di indonesia

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota- kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya dan Medan,dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Penyebab kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:

* Arus yang melewati jalan telah melampaui Kapasitas Jalan
* Terjadi Kecelakaan Lalu lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari Jalur Lalu Lintas,
* Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
* Ada perbaikanjalan,
* Bagian jalan tertentu yang longsor,
* kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.

Dampak negatif kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan

* Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
* Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
* Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
* Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal
* Meningkatkan stress pengguna jalan,
* Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulan, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya

Pemecahan permasalahan kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Peningkatan kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan /parasarana seperti:

1. Memperlebar jalan, menambah jalur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
5. Mengembangkan inteligent transport sistem.

Keberpihakan kepada angkutan umum
Jalur Bus Transjakarta (Busway)
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:

1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro diPerancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,

Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:

1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor , bea masuk yang tinggi.
3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masukjalan tol , pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway

pencemaran lingkungan

Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.

Contoh lingkungan alami yang seimbang adalah hutan. Di hutan, tumbuhan sebagai produsen ada dalam jumlah yang mencukupi untuk perlindungan dan makanan bagi konsumen tingkat pertama, seperti burung pemakan tumbuhan, rusa dan monyet. Tumbuhan di hutan dapat berkembang dengan baik karena kondisi lingkungan abiotik yang sesuai. Hewan sebagai konsumen tingkat pertama berada dalam jumlah yang mencukupi untuk kehidupan konsumen tingkat kedua, misalnya harimau, musang, dan ular. Jumlah masingmasing komponen biotik tersebut tidak mendominasi satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk rantai makanan yang seimbang.

Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan atau kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas tertentu tidak mengganggu keseimbangan lingkungan. Sebagai contoh jumlah rusa yang berkurang karena diburu manusia tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pemangsanya, misalnya harimau. Selama masih ada hewan lain di hutan, seperti kelinci, tikus, dan ayam hutan maka harimau akan memangsa hewan-hewan tersebut. Jumlah rusa juga dapat berkembang kembali selama perburuan tidak dilakukan terusmenerus.

Kemampuan hutan mendukung kelangsungan hidup harimau dengan adanya hewan mangsa adalah contoh daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. Bertambahnya kembali jumlah rusa setelah berkurangnya perburuan adalah contoh daya lenting lingkungan.

Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Dengan demikian, lingkungan mampu menanggulangi perubahan-perubahan selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung dan daya lentingnya.
Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia.
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan berakibat pada alam, misalnya penebangan hutan. Penebangan hutan secara besar-besaran mengakibatkan fungsi hutan sebagai penahan air hujan akan berkurang.
Hilangnya pohon-pohon dapat mengakibatkan tidak adanya perakaran yang dapat menahan air hujan. Akibatnya hanya sedikit air yang terserap oleh tanah sehingga sebagian besar air akan mengalir sebagai air permukaan yang dapat mengakibatkan tanah longsor dan banjir.

Banjir lumpur panas Sidoarjo, Jawa Timur merupakan kasus menyemburnya lumpur panas yang diduga diakibatkan oleh aktivitas pengeboran untuk eksplorasi gas. Semburan lumpur tersebut menurut data dari pertama kali mencapai volume 5000 meter kubik perhari. Kemudian meningkat menjadi 40.000 meter kubik per hari, dan sekarang ini mencapai 135.000 meter kubik per hari. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menangulangi luapan lumpur, diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun tanggul akhirnya jebol. Menurut Menteri kelautan dan perikanan, kerugian oleh banjir lumpur panas tersebut mengakibatkan produksi tambak pada lahan seluas 989 hektar di dua kecamatan dan 1600 hektar di pesisir Sidoarjo mengalami kegagalan panen, sehingga kerugian diperkirakan mencapai 10.9 milyar per tahun.

Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Upaya pemenuhan kebutuhan menusia dipengaruhi oleh perkembangan budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan untuk mengembangkan berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, antara lain sebagai berikut:

1. Industri primer, mengupayakan kebutuhan dari alam secara langsung, seperti pertanian, pertambangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
2. Industri sekunder, mengolah hasil industri primer seperti industri makanan, industri tekstil, industri kertas, industri pengolahan minyak bumi, dan industri logam.
3. Industri tersier, menghasilkan jasa atau pelayanan seperti industri informasi dan komunikasi, transportasi, dan perdagangan. Perkembangan industri tidak hanya mengubah lingkungan tetapi juga menimbulkan pencemaran.
Berbagi industri selain menghasilkan produk yang digunakan manusia juga menghasilkan buangan atau limbah.
Limbah adalah suatu benda atau zat yang dapat mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta makhluk hidup lainnya. Banyak limbah dihasilkan dari aktivitas manusia, termasuk industri dan kegiatan rumah tangga. Masuknya limbah rumah tangga dan industri ke dalam sungai menyebabkan pencemaran atau polusi air sungai. Pencemaran adalah perubahan keadaan lingkungan, baik secara fisik, kimia, atau pun biologi, meliputi udara, daratan, dan air yang tidak diinginkan.

Makhluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan atau pencemar. Contoh polutan makhluk hidup atau polutan biologi ialah bakteri penyebab penyakit pada sampah dan kotoran. Polutan zat kimia disebut polutan kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO2, gas CFC, debu asbes, dan pestisida. Sedangkan polutan energi disebut polutan fisik, misalnya panas dan radiasi.
Pencemaran berdasarkan bentuknya terbagi menjadi empat macam, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
Pencemaran udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
No

Polutan

Dihasilkan dari
1

Karbon dioksida (CO2)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan.
2

Sulfur dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3

Karbonmonoksida (CO)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
4

Kloro Fluoro Carbon (CFC)

Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.
Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan. Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap lingkungan?
Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil. Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.
Karbon monoksida dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen. Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan dengan hemoglobin.
Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika haemoglobin darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang perokok haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih dari 10%.
Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengganggu metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar gas CO yang terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat, konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3 .
Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas.
Pencemaran sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan kerusakan pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru.
Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam.
Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan.
Selain itu, hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.
Efek rumah kaca (green house effect)
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca.
Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.
Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke matahari.
Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan.
Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.
Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh.
Dampak genetik pada interfase menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan gangguan fisik lainnya serta leukemia.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
Limbah rumah tangga
Dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir ke selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya berupa limbah organik .
Sebagian dari air buangan terdiri atas komponen nitrogen, seperti urea dan asam urik yang kemudian akan terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh limbah rumah tangga biasanya akan menyebabkan populasi ganggang menjadi meningkat pesat sebagai akibat banyaknya persediaan nutrien.
Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut semakin berkurang. Di sana dapat ditemukan Tubifex sp., hewan air yang mampu hidup dengan baik di bawah kondisi defisiensi oksigen.
Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai secara sempurna sehingga kandungan oksigen dalam air kembali normal. Hewan dan tumbuhan air dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu limbah rumah tangga terpenting adalah sampah.
Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Pencemaran oleh mikroorganisme dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau, warna, dan rasa, bahkan terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.
Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air.
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik. Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25% menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan kanker.
Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri tidak pernahdimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organisme tanah.
Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisa-sisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan tekstur tanah, tanah mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau.
Pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah. Salah satu kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah adalah penambangan emas. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
Pencemaran air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.
Limbah Industri
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.
Pencemaran Suara (Kebisingan)
Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel (db).
Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.

5 gunung merapi terdashyat

1. Gunung Krakatau
Gunung Krakatau merupakan sebuah gunung vulkanik yang terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatra (Indonesia) dikenal karena letusannya di tahun 1883 yang setara dengan 200 megaton TNT, atau melebihi 13.000 kali bom atom yang menghantam Hiroshima selama Perang Dunia II dan korban dari bencana ini sudah lebih dari 100.000 jiwa.

2. Gunung Tambora


Gunung Tambora salah satu gunung berapi paling mematikan dunia, meletus tahun 1815 menelan korban kurang lebih 10.000 jiwa, efek dari letusannya konon bisa dilihat dari London dan beberapa sumber mengatakan lebih dari 80.000 orang meninggal karenanya.

3. Gunung Pelee


Gunung Pelee terletak di Perancis diwilayah Martinique, terkenal karena letusannya pada tahun 1902, diperkirakan menelan korban lebih dari 30.000 orang dan menghancurkan Santo Pierre dikota Martinique.

4. Gunung Nevado del Ruiz

Gunung Nevado del Ruiz
Gunung Nevado del Ruiz terletak sekitar 129 kilometer barat Bogota Kolombia, meletus pada tahun 1985 menyebabkan kematian 23.000 jiwa, menghancurkan kota Armero dan peristiwa ini dikenal sebagai “Armero Tragedi “

5. Gunung St Helens


Gunung St Helens terletak di Washington dan termasuk gunung paling mematikan lainnya, letusannya pada tahun 1980 menewaskan 57 orang dan menurut perkiraan karena letusan gunung berapi ini amerika menderita kerugian sebesar 3 Milyar US.

islam adalah sebuah nama

Islam lahir dan datang kemuka bumi diperuntukkan kepada manusia. Dengan sederet aturan dan ajarannya, Islam berupaya mengajak penganutnya untuk senantiasa mencari kebenaran dan keselamatan di jalan Tuhan (Islam). Sebagai sebuah sarana (washilah), Islam tentu bukanlah yang dimaksud oleh Tuhan (intiha al-ghayah). Yang lebih penting dan utama adalah terciptanya tatanan dunia yang harmonis, dinamis, dan saling menghargai. Kondisi seperti inilah yang digambarkan Tuhan sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.

Karena itu, nilai-nilai universal seperti keadilan, persamaan, musyawarah dan sebagainya selalu dijunjung tinggi dalam Islam serta melintasi lucos dan tempus. Mengikuti logika ini, maka segala aturan yang bertentangan dengan nilai-nilai universal-kemanusiaan harus ditinjau ulang dan diganti (mansukh) dengan ajaran baru yang berdimensi nilai-nilai universal tersebut.

Akan tetapi, dalam perkembangannya, Islam justru seringkali terjebak pada tindakan-tindakan dehumanis, anarkis dan teroris. Alih-alih mentransformasikan penganutnya kearah transendental, ia acap menjadi problem maker atas persoalan kemanusiaan. Hal seperti ini patut disayangnya. Tidak hanya itu, kita juga perlu merumuskan kembali Islam yang up to date, membebaskan dan humanistik. Tanpa itu, berarti kita telah mengkhianati perjanjian primordial antara manusia dengan Tuhan di zaman sebelum kita lahir (QS. Al-‘A’raf/7; 172)
Ada banyak hal yang menyebabkan Islam kekinian (baca : penganutnya) tidak selaras bahkan bertentangan dengan tujuan normatifnya. Pertama, cara baca terhadap Islam. Islam masih dipahami sebagai agama final dan sempurna sehingga ia menolak adanya tafsir terhadapnya. Kelompok ini memandang bahwa Islam tidak bisa ditafsirkan, ia datang hanya untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-sehari. Dan, segala apapun yang bertentangan dengan Islam (dalam pemahaman mereka) harus dimusnahkan dari muka bumi ini. Karena itulah, kelompok ini cenderung rigid, eksklusif dan monolitik.Kedua, belum memahami Islam secara konprehensif, kaffah. Islam hanya dipahami sepotong-potong. Pencomotan teks keagamaan sebagai legitimasi atas tindakannya sudah menjadi lumrah diantara penganut agama baik elit agamawan maupun negara. Hanya untuk kepentingan tertentu, teks agama yang mendukung tindakannya senantiasa dipegang sebagai legitimasi, sementara teks agama yang kontra tidak pernah dibaca bahkan ditempatkan dibawah kasur. Mereka ini tidak gentle untuk menghadapi teks agama yang tidak sesuai dengan gagasannya. Karenanya, ia apriori.
Karena pencomotan itulah, perbedaan akan semakin menajam dan mengerucut menjadi truth and salvation claim. Dan, dari sanalah kekerasan menemukan lahan subur. Alasannya sangat sederhana, yakni membela dan berpegang pada perintah Tuhan sebagai teks agung yang harus dimuliakan meskipun harus membayar dengan nyawa manusia.

Fenomena seperti ini bisa dilihat dari organisasi-organisasi keagamaan yang tersebar di Indonesia. Pluralitas pemikiran, organisasi, agama tidak pernah menjadi modal dan investasi untuk melakukan dialog dan kerjasama diantara mereka. Yang terjadi dilapangan justru perpecahan (firqoh) dan saling mencurigai ditengah pluralitas tersebut, bukan dialog dan kerjasama diantara mereka.Ketiga, belum meluasnya semangat agama yang membebaskan, mendidik dan humanis dimasyarakat luas. Namun, yang berkembang ditengah masyarakat justru semangat agama yang akrab dengan kekerasan dan terorisme. Fenomena ini muncul barangkali sebagai jawaban atau pelarian atas kegelisahan dan keresahan terhadap modernitas, sekularisasi dan Barat. Bahkan, mereka memandang bahwa ajaran yang membabaskan seringkali dituding sebagai impor dari Barat yang nota bene dalam pemahaman meraka adalah kafir atau kuffar.
***
Terlepas dari ketiga hal diatas, ada satu fenomena menarik ketika membaca keberagamaan kita. Yakni, Islam sebagai nama. Ada dua pengertian tentang hal ini. Pertama, Islam hanya dijadikan simbol dan tidak pernah menjadi semangat untuk membela hak-hak kaum tertindas (al-mustad’afiyn) serta media protes terhadap ketidakadilan, kesewenang-wenangan. Nama “Islam” hanya dijadikan sebagai simbol semata. Hal ini bisa dilihat dari menjamurkan organisasi Islam ataupuan sebuah diskursus yang mengatasnamakan Islam. Salah satunya Jama’ah Islamiyah, Islam Fundamental, Islam Liberal, Islam Emansipatoris dan lain sebagainya serta yang sinonim dengan nama Islam.

Secara simplifikatif, kesemua organisasi atau diskursus yang dibangun diatas nama “Islam” seringkali hanya menjadikan Islam sekedar nama supaya bisa mendapatkan legitimasi dari masyarakat bawah bahkan sering juga digunakan hanya demi target-target ekonomis semata. Sementara, tujuan dan fungsi Islam yang sebenarnya seperti membebaskan, menegakkan keadilan dan sebagainya tidak pernah menjadi tujuan utama. Hal ini sangat tampak ketika organisasi-organisasi keagamaan tersebut saling berebut kekuasaan tertentu. Karena itulah, mengembalikan Islam sebagai semangat perjuangan membela kaum tertindas dan transformasi sosial menjadi kebutuhan yang mendesak.Kedua, Islam sebagai payung dari kepelbagaian organisasi. Keanekaragaman organisasi yang memakai nama Islam ini juga menunjukkan adanya pluralitas pemaknaan dan pemahaman tentang Islam pula. Masing-masing memiliki tafsir yang berbeda-beda dan diyakini sebagai satu-satunya tafsir yang benar dan absolut.

Jika demikian, dialog dan kerjasama untuk merumuskan dan memperbincangkan masalah kemanusiaan adalah tanggungjawab bersama. Baik Islam liberal, Islam fundamentalis atau apapun namanya memiliki tanggungjawab bersama untuk menciptakan kehidupan yang berdimensi keadilan, persamaan, kebebasan dan sebagainya. Mereka tidak bisa cuci tangan atas persoalan yang dihadapi manusia. Kemiskinan, pengangguran, korban banjir, kekerasan, dehumanisasi dan lain-lain merupakan agenda bersama. Pengertian kedua inilah yang sangat tepat untuk diperjuangkan pada semua lapisan masyarakat. Artinya, perbedaan pemahamaan tentang Islam bukan menjadi penghalang untuk melakukan kerjasama dan aksi sosial bersama. Bahkan, justru harus menjadi modal untuk membangun masyarakat sebagaimana yang dicita-citakan oleh semua nabi.

Farid Esack, pemikir Islam dari Afrika Selatan, dengan karyanya Qur’an Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity against Oppression, (1997) menegaskan bahwa sejarah para nabi adalah lembaran sejarah orang-orang tertindas dan termarginalkan, kecuali Musa yang dibesarkan di istana negara, Fir’un, namun ia juga berjuang bersama kaum tertindas untuk melawan bentuk dehumanisasi. Karena itulah, semua agama mempunyai pesan dan cita-cita yang sama. Yakni sama-sama memperjuangkan kaum tertindas, orang miskin, teraniaya dan sebagainya. Wallahu A’lam

mobile device

Mobile Device (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini. Dalam hal PDA (Personal Digital Assistant) masukan (input) dan keluaran (output) dikombinasi dalam interface layar sentuh.

Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah Smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

MACAM-MACAM MOBILE DEVICE


Mobile Computers :
• Notebook PC
• Ultra-Mobile PC
• Handheld PC
• Personal Digital Assistant/ Enterprise Digital Assistant
• Graphing Calculator
• Pocket Computer

Handheld Game Console :
• Nintendo DS (NDS)
• Game Boy, Game Boy Color
• Game Boy Advance
• Sega Game Gear
• PC Engine GT
• Pokemon Mini
• NeoGeo Pocket, NeoGeo Color
• Atari Lynx
• Pandora
• GP2X/ GP32
• Gizmondo
• PlayStation Portable (PSP)
• N-Gage

Media Recorders :
• Digital Still Camera (DSC)
• Digital Video Camera (DVD atau Digital Camcorder)
• Digital Audio Recorder

Media Players/ Displayers :
• Portable Media Player
• E-book Reader

Communication Devices :
• Mobile Phone
• Cordless Telephone
• Pager

budaya anak PUNK

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama

elektronik komersial (e-commerce)

Perdagangan melalui jaringan elektronik atau yang sering dikenal dengan E-Commerce dilakukan untuk memudahkan semua operasi perusahaan yang berhubungan dengan computer.

Banyak operasi bersifat internal yang biasanya dilakukan dalam perusahaan oleh area bisnis keuangan, sumber daya manusia, jasa informasi, manufaktur, dan pemasaran.

Beberapa area memiliki tanggung jawab utama untuk elemen-elemen tertentu.

Keuangan berhubungan dengan pemegang saham dan pemilik serta pelanggan perusahaan.

Sumber daya manusia memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh.
Jasa informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak.
Manufaktur berhubungan dengan pemasok perusahaan dan serikat buruh.

Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik

Perusahaan-perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh organisasi. Perbaikan ini diharapkan menghasilkan tiga manfaat utama :

o Pelayanan pelanggan yang lebih baik
o Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
o Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat

Kendala Perusahaan Melalui Jaringan Elektronik

Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik. Alasan perusahaan tidak menerapkan perdagangan melalui jaringan ielektronik yaitu:

o Biaya tinggi
o Masalah keamanan
o Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia

Jalan menuju Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

Rencana bisnis strategis untuk mewujudkan komitmen untuk menggunakan perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai keunggulan strategis.

Perusahaan pertama-tama mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang akan dimainkan tiap elemen lingkungan.

Saat perusahaan-perusahaan saling berinteraksi, langkah selanjutnya adalah membentuk suatu system antar organisasi (Intra Organizational system) melalui pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange) atau suatu ekstranet.

Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

Strategi yang paling penting disebut adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (Intra Organizational system). Istilah lain adalah Electronic Data Interchange yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.

Sistem Antar Organisasi (Intra Organizational System :


Manfaat IOS

o Efisiensi internal terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya lebih cepat, dan membuat keputusan yang lebih cepat.

o Efisiensi antar organisasi mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan-perbaikan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pemasok atau pelanggan serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.

Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik

1. Sambungan langsung , perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum.
Jaringan bernilai tambah , disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
Internet , memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

Hubungan EDI yang Umum

Set atau model transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur. EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik

Standar Keamanan EDI

Format pesan EDI distandardisasi secara terpisah oleh badan-badan berwewenang di Amerika Utara dan Eropa

* Standard ANSI ASC X12 dikembangkan oleh The Accredited Standars Comitee X12 di American National Standards Institute dan digunakan terutama di Amerika Utara.
* Standard EDIFACT dikembangkan oleh Komisi perekonomian Persatuan Bangsa Bangsa (PBB atau UNO) (untuk) Eropa (ISO 9735-1991 Electronic Data Interchange for Administration, Commerce, and Transport - Application Level Syntax Rules).


Format ANSI-X12 dan EDIFACT-EDI memiliki sistem pengamanan tersendiri. ANSI-X12.58 menyediakan sistem keamanan yang bisa ditambahkan ke kumpulan form transaksi dan atau kumpulan form yang berkaitan dengan form transaksi. Layanan keamanan yang diberikan oleh ANSIASC-X12.58 ialah pembuktian keaslian data, integritas data, dan atau kerahasiaan data, dengan tambahan dukungan untuk pembenaran transaksi(jika tidak menggunakan MACs, melainkan menggunakan tanda digital). Perlindungan keamanan yang terdapat pada frame EDI tidak terikat pada media komunikasi(internet atau VAN). Jika EDI dilewatkan melalui internet , maka sistem protokol kemanan standar yang ada akan dimasukkan pula pada header ANSI-ASCX12.58 atau security option dari EDIFACT, misalnya spesifikasi Secure Multipurpose Internet Mail Extensions (S/MIME) atau PGP. PGP dan S/MIME menggunakan semua layanan keamanan melalui penggunaan algoritma kriptografi yang rumit. Penggunaan perlindungan dari luar sistem itu sendiri, sangat disarankan mengingat sistem internal EDI belumlah cukup terlindungi oleh karena batasan dari maksud perancangan EDI itu sendiri.

Manfaat EDI

- Mengurangi Kesalahan
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
- Meningkatkan pelayanan pelanggan

Tingkat penerapan edi
Pemakai tk. 1 , hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
Pemakai tk. 2 , banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra dagang.
Pemakai tk. 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI

Pertukaran data elektronik
transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.

Jaringan internet

Jaringan Internet - Pengertian Jaringan Internet. Teknologi berkembang pesat sehingga ada sebuah slogan yang mengatakan "Dunia di Gemgaman Tangan Anda", salah satu teknologi yang sungguh fenomenal adalah Internet, sebuah Jaringan yang begitu kompleks namun sungguh mengagumkan maka kita sebut sebagai Jaringan Internet. Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider / ISP) seperti Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai international networking (jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia.

Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction on Communication berjudul “A Protocol for Packet Network Intercommunication”, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET meng-adopsi protokol menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983. Pihak universitas terutama University of California at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk.

Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi DARPANET (Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada tahun 1985 dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation NETwork) untuk menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai universitas di Amerika dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET dikembangkan terus oleh periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan backbone internet ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990 secara resmi ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk diteruskan oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan universitas di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di Eropa menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995 ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps.

Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa dikatakan yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access Point) yang ada di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech), New Jersey (Sprint), dan Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco (MAE West) dan Washington, D.C (MAE East) yang ditangani oleh MFS Datanet.

Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task Force (IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet, seperti masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet. Internet Research Task Force (IRTF) menangani riset teknis, seperti sistem pengalamatan dan rekayasa lainnya. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mengatur pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara dan organisasi. Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi dan struktur organisasi internet.

Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal di dunia adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe, GEnie, dan Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara Net, InterNux, dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui modem-telepon, koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL melalui telepon. Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial Line Interface Protocol) atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana koneksi SLIP biasanya lebih lambat dari PPP.

Secara logis jaringan internet dibagi kedalam beberapa domain, yang menurut standar IPv4 (Internet Protocol version 4) di-identifikasi melalui nomer IP 32 bit atau 4 angka biner yang dipisahkan dengan titik (seperti 192.168.10.25). Tipe domain standar antara lain:

.com = organisasi komersil
.edu = institusi pendidikan di Amerika
.ac = institusi akademik
.gov = institusi pemerintah
.mil = organisasi militer
.net = penyedia akses jaringan
.org = organisasi non-profit

Disamping itu domain juga dibagi berdasarkan negara, misalnya:

.au = Australia
.ca = Kanada
.id = Indonesia
.jp = Jepang
.my = Malaysia
.sw = Swedia
.th = Thailand

Sabtu, 30 April 2011

Server Side dan Client Side

Halaman web statis telah berubah menjadi dinamis. Dinamis artinya dapat menampilkan isi yang berbeda ketika mengakses pada waktu yang berbeda pula. Pada dasarnya saat ini pemrograman web dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : client side programming (HTML, CSS, Javascript, Jscript, VBScript) dan server side programming (PHP,ASP,JavaServelet, SGI, Perl)

Perbedaan utama server-side programming dan client server programming adalah tempat mengeksekusi skripnya. Pada client server programming, skrip dieksekusi di browser sedangkan server side programming dieksekusi di client (web browser)

Karakteristik client –side scripting :

1. Kode program didownload bersama dengan halaman web

2. Bersifat interpreter dan diterjemahkan oleh browser

3. Model eksekusinya simple dan skrip dapat dijadikan satu dengan HTML


Karakteristik server side programming :

1. Ada client yang meminta request

2. Eksekusi program dilakukan di server

3. Mengirimkan hasil ke client


Keuntungan server side programming :

Cross platform : tidak tergantung dengan browser tertentu

1. Optimasi danpemeliharaan dilakukan di browser

2. Dapat mengakses database dan tidak tergantung dengan keamanan

3. Menambah kekuatan server

4. Kode program aman


Aplikasi yang sering digunakan oleh server side programming

1. Search engines

2. Database access

3. Chat & bulletin board service

Terkait dengan kebutuhan user yang ingin web yang lebih interakti f, nyaman, cepat dan mudha digunakan, maka saat ini muncullah teknik pemrograman baru disebut AJAX (Asynchronous JavaScript And XML). Dikenal juga dengan istilah Web 2.0. Pasti anda tertarik mempelajarinya. Sebab dengan teknik ini sebagian besar interaksi pada computer webserver, melakukan pertukaran data dengan server dibelakang layar sehingga halaman web dapat tidak harus dibaca ulang setiap kali pengguna melakukan perubahan.

ketahanan nasional

Ledakan penduduk dinilai dapat menyebabkan terganggunya berbagai aspek seperti ekonomi, sosial dan bahkan kemiskinan yang pada akhirnya merusak stabilitas ketahanan negara.

“Untuk itu, TNI akan mengerahkan segenap potensi untuk mendukung penuh percepatan revitalisasi Program KB/Kesehatan. Dukungan mulai dari atas hingga ke jajaran terendah.Kita memiliki segenap perangkat hingga ke pelosok desa,” kata Kepala Staf Kodam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Murdjito, di Medan, kemarin.

Berbicara saat membuka pertemuan “Peningkatan Komitmen Revitalisasi Program TNI KB/Kes” dia mengatakan, dukungan TNI untuk program KB sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

Bahkan, katanya, kini jajaran TNI tidak saja melakukan mobilisasi, sosialisasi penduduk untuk mengikuti program KB, tetapi jajaran TNI sudah mampu membantu secara teknis seperti Petugas Lapangan KB (PLKB).
Ini dilakukan karena TNI sangat berkepentingan dalam pengendalian kependudukan di tanah air.Penduduk yang tidak terkendali akan rentan mengganggu ketahanan negara.

“Saat ini saja kita sudah bisa melihat bagaimana orang sudah menghalalkan segala cara untuk mempertahankan hidup,” kata jenderal bintang satu itu.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Candra Syafei, mengatakan, dipandang dari sisi kesehatan, pengendalian kependudukan akan mengangkat derajat kesehatan masyarakat.

Untuk itu, pemerintah sudah berupaya dengan keras demi membantu masyarakat.Mulai dari program jaminan kesehatan hingga program jaminan persalinan (Jampersal) gratis bagi seluruh ibu hamil yang diikuti dengan realisasi program KB.

“Jadi, ibu hamil yang melahirkan gratis di pelayanan kesehatan yang ada kerja samanya.Dalam masa nipas, sekitar 40 hari, masuklah program KB. Harapannya, pascamelahirkan ibu akan diajak ber-KB,” katanya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut, Nofirzal mengatakan, percepatan revitalisasi program KB bekerja sama dengan TNI ini diharapkan bisa mencapai 60 persen target BKKBN Sumut yang telah ditetapkan.

Dia optimistis, program tersebut akan berhasil, mengingat dukungan dan komitmen TNI dengan jajarannya sudah semakin nyata. Waktu pelaksanaan TNI KB/Kes selama 5 bulan mulai dari 1 Mei sampai Oktober 2011.

Minggu, 27 Maret 2011

demokrasi di indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

Kesadaran akan pentingnya demokrasi sekarang ini sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peran rakyat Indonesia yang dalam melaksanakan Pemilihan Umum dengan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya yang sedikit. Pemilihan umum ini langsung dilaksanakan secara langsung pertama kali untuk memilih presiden dan wakil presiden serta anggota MPR, DPR, DPD, DPRD di tahun 2004. Walaupun masih terdapat masalah yang timbul ketika waktu pelaksanaan. Tetapi masih dapat dikatakan suses.
Setelah suksesnya Pemilu tahun 2004, mulai bulan Juni 2005 lalu di 226 daerah meliputi 11 propinsi serta 215 kabupaten dan kota, diadakan Pilkada untuk memilih para pemimpin daerahnya. Sehingga warga dapat menentukan peminpin daerahnya menurut hati nuraninya sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Landasan Hukum Pilkada
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Sehingga demokrasi dapat diartikan pemerintahan dari rakyat dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pemerintahan yang kewenangannya pada rakyat. Semua anggota masyarakat (yang memenuhi syarat ) diikutsertakan dalam kehidupan kenegaraan dalam aktivitas pemilu.Demokrasi di negara Indonesia bersumberkan dari Pancasila dan UUD ’45 sehingga sering disebut dengan demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan berpangkal tolak pada faham kekeluargaan dan kegotongroyongan
Indonesia pertamakali dalam melaksanakan Pemilu pada akhir tahun 1955 yang diikuti oleh banyak partai ataupun perseorangan. Dan pada tahun 2004 telah dilaksanakan pemilu yang secara langsung untuk memilih wakil wakil rakyat serta presiden dan wakilnya. Dan sekarang ini mulai bulan Juni 2005 telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah atau sering disebut pilkada langsung. Pilkada ini merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Ada lima pertimbangan penting penyelenggaraan pilkada langsung bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
1. Pilkada langsung merupakan jawaban atas tuntutan aspirasi rakyat karena pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, bahkan kepala desa selama ini telah dilakukan secara langsung.
2. Pilkada langsung merupakan perwujudan konstitusi dan UUD 1945. Seperti telah diamanatkan Pasal 18 Ayat (4) UUD 1945, Gubernur, Bupati dan Wali Kota, masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. Hal ini telah diatur dalam UU No 32 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
3. Pilkada langsung sebagai sarana pembelajaran demokrasi (politik) bagi rakyat (civic education). Ia menjadi media pembelajaran praktik berdemokrasi bagi rakyat yang diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif segenap unsur bangsa tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya.
4. Pilkada langsung sebagai sarana untuk memperkuat otonomi daerah. Keberhasilan otonomi daerah salah satunya juga ditentukan oleh pemimpin lokal. Semakin baik pemimpin lokal yang dihasilkan dalam pilkada langsung 2005, maka komitmen pemimpin lokal dalam mewujudkan tujuan otonomi daerah, antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memerhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat agar dapat diwujudkan.
5. Pilkada langsung merupakan sarana penting bagi proses kaderisasi kepemimpinan nasional. Disadari atau tidak, stock kepemimpinan nasional amat terbatas. Dari jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta, jumlah pemimpin nasional yang kita miliki hanya beberapa. Mereka sebagian besar para pemimpin partai politik besar yang memenangi Pemilu 2004. Karena itu, harapan akan lahirnya pemimpin nasional justru dari pilkada langsung ini.

B. Pelaksanaan dan Penyelewengan Pilkada
Pilkada ini ditujukan untuk memilih Kepala daerah di 226 wilayah yang tersebar dalam 11 provinsi dan 215 di kabupaten dan kota. Rakyat memilih kepala daerah masing masing secara langsung dan sesuai hati nurani masing masing. Dengan begini diharapkan kepala daerah yang terpilih merupakan pilihan rakyat daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya pilkada dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah masing masing. Tugas yang dilaksanakan KPUD ini sangat berat yaitu mengatur pelaksanaan pilkada ini agar dapat terlaksana dengan demokratis. Mulai dari seleksi bakal calon, persiapan kertas suara, hingga pelaksanaan pilkada ini.
Dalam pelaksanaannya selalu saja ada masalah yang timbul. Seringkali ditemukan pemakaian ijasah palsu oleh bakal calon. Dan juga biaya untuk menjadi calon yang tidak sedikit, jika tidak iklas ingin memimpin maka tidakan yang pertama adalah mencari cara bagaimana supaya uangnya dapat segera kemali atau “balik modal”. Ini sangat berbahaya sekali.
Dalam pelaksanaan pilkada ini pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Seringkali bagi pihak yang kalah tidak dapat menerima kekalahannya dengan lapang dada. Sehingga dia akan mengerahkan massanya untuk mendatangi KPUD setempat. Kasus kasus yang masih hangat yaitu pembakaran kantor KPUD salah satu provinsi di pulau sumatra. Hal ini membuktikan sangat rendahnya kesadaran politik masyarakat. Sehingga dari KPUD sebelum melaksanakan pemilihan umum, sering kali melakukan Ikrar siap menang dan siap kalah. Namun tetap saja timbul masalah masalah tersebut.
Selain masalah dari para bakal calon, terdapat juga permasalahan yang timbul dari KPUD setempat. Misalnya saja di Jakarta, para anggota KPUD terbukti melakukan korupsi dana Pemilu tersebut. Dana yang seharusnya untuk pelakasanaan pemilu ternyata dikorupsi. Dari sini dapat kita lihat yaitu rendahnya mental para penjabat. Dan mungkin juga ketika proses penyeleksian bakal calon juga kejadian seperti ini. Misalnya agar bisa lolos seleksi maka harus membayar puluhan juta.
Dalam pelaksanaan pilkada di lapangan banyak sekali ditemukan penyelewengan penyelewengan. Kecurangan ini dilakukan oleh para bakal calon seperti :
1. Money politik
Sepertinya money politik ini selalu saja menyertai dalam setiap pelaksanaan pilkada. Dengan memanfaatkan masalah ekonomi masyarakat yang cenderung masih rendah, maka dengan mudah mereka dapat diperalat dengan mudah. Contoh yang nyata saja yaitu di lingkungan penulis yaitu desa Karangwetan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, juga terjadi hal tersebut. Yaitu salah satu dari kader bakal calon membagi bagikan uang kapada masyarakat dengan syarat harus memilih bakal calon tertentu. Tapi memang dengan uang dapat membeli segalanya. Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan seseorang maka dengan mudah orang itu dapat diperalat dan diatur dengan mudah hanya karena uang.
2. Intimidasi
Intimidasi ini juga sangat bahaya. Sebagai contoh juga yaitu di daerah penulis oknum pegawai pemerintah melakukan intimidasi terhadap warga agar mencoblos salah satu calon. Hal ini sangat menyeleweng sekali dari aturan pelaksanaan pemilu.
3. Pendahuluan start kampanye
Tindakan ini paling sering terjadi. Padahal sudah sangat jelas sekali aturan aturan yang berlaku dalam pemilu tersebut. Berbagai cara dilakukan seperti pemasangan baliho, spanduk, selebaran. Sering juga untuk bakal calon yang merupakan Kepala daerah saat itu melakukan kunjungan keberbagai daerah. Kunjungan ini intensitasnya sangat tinggi ketika mendekati pemilu. Ini sangat berlawanan yaitu ketika sedang memimpin dulu. Selain itu media TV lokal sering digunakan sebagi media kampanye. Bakal calon menyam paikan visi misinya dalam acara tersbut padahal jadwal pelaksanaan kampanye belum dimulai.
4. Kampanye negatif
Kampanye negatif ini dapat timbul karena kurangnya sosialisasi bakal calon kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat masih sangat kurang terhadap pentingnya informasi. Jadi mereka hanya “manut” dengan orang yang disekitar mereka yang menjadi panutannya. Kampanye negatif ini dapat mengarah dengan munculnya fitnah yang dapat merusak integritas daerah tersebut.
C. Solusi
Dalam melaksanakan sesuatu pasti ada kendala yang harus dihadapi. Tetapi bagaimana kita dapat meminimalkan kendala kendala itu. Untuk itu diperlukan peranserta masyarakat karena ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah saja. Untuk menggulangi permasalah yang timbul karena pemilu antara lain :
1. Seluruh pihak yang ada baik dari daerah sampai pusat, bersama sama menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pilkada ini. Tokoh tokoh masyarakat yang merupakan panutan dapat menjadi souri tauladan bagi masyarakatnya. Dengan ini maka dapat menghindari munculnya konflik.
2. Semua warga saling menghargai pendapat. Dalam berdemokrasi wajar jika muncul perbedaan pendapat. Hal ini diharapkan tidak menimbulkan konflik. Dengan kesadaran menghargai pendapat orang lain, maka pelaksanaan pilkada dapat berjalan dengan lancar.
3. Sosialisasi kepada warga ditingkatkan. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat. Sehingga menghindari kemungkinan fitnah terhadap calon yang lain.
4. Memilih dengan hati nurani. Dalam memilih calon kita harus memilih dengan hati nurani sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Sehingga prinsip prinsip dari pemilu dapat terlaksana dengan baik.

BAB III
KESIMPULAN

Bangsa yang belajar adalah bangsa yang setiap waktu berbenah diri. Pemerintah Indonesia telah berusaha membenahi sistem yang telah dengan landasan untuk mengedepankan kepentingan rakyat. Walaupun dalam pelaksanaan pilkada ini masih ditemui berbagai macam permasalhan tetapi ini semua wajar karena indonesia baru menghadapi ini pertama kalinya setelah pemilu langsung untuk memilih presiden dan wakilnya. Ini semua dapat digunakan untuk pembelajaran politik masyarakat. Sehingga masyarakat dapat sadar dengan pentingnya berdemokrasi, menghargai pendapat, kebersamaan dalam menghadapai sesuatu. Manusia yang baik tidak akan melakukan kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga untuk pemilihan umum yang berikutnya permasalah yang timbul dapat diminimalkan. Sehingga pemilihan umum dapar berjalan dengan lancar.



REFERENSI :

1. Abraham Panumbangan (mahasiswa fisipol UMY).Masih perlu waktu. www.kr.co.id edisi Jum’at, 15 Juli 2005
2. Hasan Shadily, dkk.1973. Ensiklopedi Umum . Jakarta: Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta.
3. M. Ma’ruf (Mentri Dalam Negeri).Optimisme hadapi pilkada langsung. www.kompas.com edisi selasa, 22 Februari 2005
4. Redaksi Kompas. APBN-P 2005 Bantu Rp 464,9 Miliar . www.kompas.com edisi Rabu, 30 Maret 2005
5. Suardi Abubakar, dkk. 20

Selasa, 01 Maret 2011

struktur kontrol di PHP

9. Struktur Kontrol

Secara mendasar maka struktur program dapat memiliki kombinasi struktur kontrol :
1. Urutan (sequence)
2. Pemilihan (selection)
3. Pengulangan (iteration)

if
Sintaks :
If(ekspresi){
Perintah1;
Perintah2;
Peritnah3;

}

Atau secara sederhana sintaksnya adalah :

If(ekspresi) perintahnya;
Struktur if merupakan struktur kontrol pemilihan yang digunakan untuk pemeriksaan apakah perintah-perintah yang ada didalam blok if dikerjakan atau tidak. Perintah dalam blok if akan dikerjakan apabila nilai dari ekspresi didalam if bernilai benar (true).

ELSE
Kontrol struktur else merupakan pelengkap dari kontrol struktur if, digunakan untuk memberikan alternatif urutan perintah yang harus dilakukan apabila ada hal proses yang mempunyai dua alternatif benar atau salah. Else merupakan bagian seurutan perintah yang harus dikerjakan apabila hasil evaluasi dari ekspresi pada if bernilai salah.
Sintaks :
If(ekspresi){
Perintah1;
Perintah2;
Perintah3;


} else {
Perintaha;
Perintahb;
Perintahc;


}

Blok pada bagian else merupakan blok perintah yang harus dikerjakan apabila nilai ekspresi dari suatu if bernilai salah (false).

ELSEIF
Nilai hasil suatu ekspresi bisa bukan merupakan dua nilai, benar atau salah, true atau false, tetapi bisa banyak nilai. Bentuk if … else digunakan untuk memutuskan suatu blok perintah yang harus dikerjakan berdasarkan dua macam nilai yang dihasilkan, benar atau salah saja. Jika lebih dari dua maka harus digunakan struktur kontrol yang dapat memenuhi kebutuhan ini.

Struktur kontrol if … elseif menyederhanakan model struktur kontrol if … else.
Sintaks :
If(ekspresi1){
Perintah1;
Perintah2;
Perintah3;


} elseif(ekspresi2) {
Perintaha;
Perintahb;
Perintahc;


}

Struktur kontrol elseif mengharuskan proses pemeriksaan kembali ekspresi apabila nilai ekspresi pada if bernilai salah, karena belum tentu nilai salah dalam if pasti benar nilai ekspresinya untuk bagian else. Untuk itu perlu diperiksa lagi apakah benar nilai salah pada bagian if adalah benar untuk bagian else.

SWITCH
Switch merupakan bentuk struktur kontrol yang dapat lebih menyederhanakan bentuk dari if … else atau pun bentuk elseif. Pada bentuk switch ini digunakan untuk mengganti seurutan pemeriksaan if pada suatu hasil ekspresi dengan beberapa nilai.

Sintaks :
Switch($var){
Case nilai1:
Perintah_nilai1;
Break;
Case nilai2:
Perintah_nilai2;
Break;
Case nilai3:
Perintah_nilai3;
Break;
[default:
Perintah_nilai_default;
]
}

Kontrol switch digunakan untuk mengevaluasi suatu ekspresi dengan kemungkinan banyak nilai dan banyak perintah yang harus dieksekusi berdasarkan ekspresi dan nilainya.

Blok default pada sintaks di atas tidak harus ada, default sama dengan else dalam bentuk if … else atau elseif, tempat blok perintah yang harus dilakukan tanpa harus diperiksa lagi hasil dari suatu ekspresi.

BREAK
Break merupakan perintah yang digunakan untuk keluar dari suatu blok. Pada kasus switch menyebabkan suatu proses pemeriksaan terhadap suatu nilai tidak harus dilakukan, langsung keluar dari blok switch apabila nilai ekspresi sudah ada yang memenuhi. Jika tidak diberikan break maka ekspresi berikutnya pada case akan dianggap benar dan dieksekusi.

while
While adalah salah bentuk pengulangan. Struktur kontrol ini memungkinkan seurutan perintah untuk dieksekusi berulang-ulang. Jumlah pengulangan yang harus dilakukan ditentukan oleh nilai dari suatu ekspresi.

Sintaks :
While(ekspresi){
Perintah1;
Perintah2;

}

Perintah-perintah dalam while akan dikerjakan apabila nilai dari ekspresi dalam while bernilai benar. Dalam blok perintah ini harus ada proses yang melakukan perubahan nilai agar ekspresi yang diperiksa oleh while menjadi salah, apabila tidak ada perubahan nilai pada bagian ekspresi maka akan terjadi pengulangan tiada henti (never ending loop/ loop forever).

Perintah-perintah dalam struktur kontrol while bisa jadi tidak akan dikerjakan sama sekali apabila pemeriksaan pertama pada while menghasilkan nilai salah.

DO WHILE
do … while berfungsi sama yaitu membuat suatu blok perintah didalamnya untuk diulang-ulang eksekusi perintahnya. Perbedaannya adalah pada do … while proses pemeriksaan ekspresi dilakukan pada bagian akhir dari blok pengulangan. Perintah dalam blok akan dikerjakan selama kondisinya masih benar.

Sintaks :
do {
perintah1;
perintah2;
} while (ekspresi)

FOR
for merupakan struktur kontrol pengulangan dengan jumlah pengulangan dapat ditentukan berapa kali harus dilakukan. Pengulangan dengan menggunakan bilangan sebagai penghitung.

Sintaks :
for($c=nilaiawal; $c value){
perintah1;
perintah2;

}

CONTINUE
continue digunakan didalam suatu struktur pengulangan untuk meloncat agar sebagian dari perintah setelah continue dilewati, tidak harus dikerjakan. Perintah dilanjutkan mulai awal pengulangan apabila kondisi masih memenuhi syarat untuk melakukan pengulangan.

continue ini dapat diterapkan untuk semua struktur kontrol yang disediakan oleh PHP.

protokol

Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
         Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.


IP Address

     Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:

    •Pengalamatan IP : yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet       berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).

    •Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk ., di mana mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan

Kelas-Kelas IP Adress

    IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.

Kelas A : - Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh - Bit pertama : 0 - Panjang Network ID : 8 bit - Panjang Host ID : 24 bit - Byte pertama : 0 – 127 - Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) - Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx - Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
IP address kelas ini diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host.

Kelas B :
- Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- 2 bit pertama : 10
- Panjang Network ID : 16 bit - Panjang Host ID : 16 bit - Byte pertama : 128 – 191 - Jumlah : 16.384 kelas B - Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx - Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
IP address kelas ini diberikan kepada jaringan dengan ukuran sedang-besar. Contohnya adalah jaringan kampus ITB yang mendapat alokasi IP address kelas B dengan network id 167.205.

Kelas C : - Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh - 3 bit pertama : 110 - Panjang Network ID : 24 bit - Panjang Host ID : 8 bit - Byte pertama : 192 – 223 - Jumlah : 2.097.152 kelas C - Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx - Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
-IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.

Kelas D :
Digunakan sebagai alamat multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host, seperti yang diadakan di ITB dalam program SOI (School on Internet) bersama beberapa universitas di Asia. Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama 1111) dialokasikan untuk keperluan eksperimental.

Fungsi / Manfaat Internet Protocol

    A. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword.

    B. Remote Login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.

    C. Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.

    D. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.

    E. Remote Execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”).

metode pengamatan

Di antara berbagai metode penelitian dalam ilmu-ilmu sosial yang sekarang berkembang di Indonesia, metode pengamatan adalah yang paling kurang mendapat perhatian secara selayaknya dan telah digunakan oleh para penelitia secara kurang sempurna. Padahal kalau digunakan secara sempurna sesuai dengan persyaratan yang ada dalam tehnik-tehniknya, baik digunakan secara tersendiri maupun digunakan secara bersama-sama dengan metode-metode lainnya dalam suatu kegiatan penelitian di lapangan, akan sangat berguna untuk memperoleh data yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab-sebabnya mungkin adalah karena tiadanya ahli ilmu sosial yang memang berpengalaman untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode ini, karena mungkin dianggap sebagai metode yang gampang dan sepele sehingga tidak perlu dilakukan usaha pemahaman yang mendalam. Sebabnya mungkin karena pada setiap saat dan setiap hari, yaitu kalau kita tidak sedang tidur atau memejamkan mata, kita selalu menggunakan mata kita masing-masing untuk melihat dan mengamati segala sesuatu yang ada di sekeliling kita atau yang kita hadapi; bahkan seringkali hal ini kita lakukan tanpa sengaja atau bahkan tanpa ada sesuatu rencana untuk mengamatinya. Sehingga ada anggapan bahwa metode ini bukanlah suatu metode penelitian yang ilmiah, karena nampaknya sederhana dan tidak rumit tehnik-tehniknya dan tidak susah untuk memahami dan menggunakannya; selama si pelaku masih mempunyai mata yang dapat digunakan untuk mengamati. Atau mungkin juga karena tulisan yang pernah ada dalam bahasa Indonesia yang ditulis oleh Profesor Harsja W. Bachtiar dalam buku Metode-Metode Penelitian Masyarakat yang di edit oleh Profesor Koentjaraningrat (Gramedia, 1977), yang lebih menekankan pembahasan pada hakekat pengertian pengamatan sebagai metode ilmiah dan bukannya menyajikan uraian yang berisikan petunjuk-petunjuk yang dapat dijasikan sebagai pedoman untuk menggunakan metode pengamatan dalan penelitian di lapangan. Dalam uraian berikut ini akan dicoba untuk mengungkapkan kegunaan metode pengamatan dan bagaimana menggunakannya dalam penelitian kebudayaan. Uraian akan berisikan pembahasan mengenai : (1) hakekat penelitian kebudayaan dan penggunaan metode pengamatan; dan (2) macam-macam metode pengamatan dan petunjuk-petunjuk penggunaannya. Penelitian Kebudayaan Penelitian kebudayaan sebenarnya dapat dilihat sebagai sama dengan penelitian etnografi. Penelitian etnografi adalah kegiatan pengumpulan bahan keterangan atau data yang dilakukan secara sistematik mengenai cara hidup serta berbagai kegiatan sosial yang berkaitan dengan itu dan berbagai benda kebudayaan dari suatu masyarakat, yang belandaskan bahan-bahan keterangan tersebut dibuat deskripsi mengenai kebudayaan masyarakat tersebut. Dalam deskripsi mengenai kebudayaan tersebut tercakup deskripsi mengenai makna dari benda-benda, tindakan-tindakan, dan peristiwa-perristiwa yang ada dalam kehidupan sosial mereka, menurut kacamata mereka yang menjadi pelaku-pelakunya. Sesungguhnya, penelitian etnografi dapat dilihat sebagai suatu kegiatan sistematis untuk dapat memahami cara hidup yang dipunyai oleh suatu masyarakat yang lain atau berbeda dari yang kita punyai, dan yang pemahamanan tersebut harus mengikuti atau sesuai dengan kaca mata pendukung kebudayaan itu sendiri. Karena itu, dalam penelitian etnografi sebenarnya si peneliti lebih banyak bertindak sebagai orang yang belajar dari para pendukung kebudayaan tersebut sehingga peneliti tersebut dapat memahami dan mendeskripsikannya. Dalam mempelajari kebudayaan, ada tiga aspek yang mendasar dari pengalaman-pengalaman manusia yang harus diperhatikan; yaitu: (1) apa yang mereka lakukan; (2) apa yang mereka ketahui; dan (3) benda-benda apa saja yang mereka buat dan gunakan dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, kegiatan penelitian etnografi harus dapat mencakup ketiga aspek tersebut, dan harus dapat memperlihatkan kaitan hubungan antara satu dengan yang lainnya; sehingga yang mereka lakukan dan benda-benda yang terdapat dalam kehidupan sosial mereka itu dapat diberi makna sesuai dengan yang mereka ketahui. Dengan adanya tiga aspek yang mendasar seperti tersebut di atas, maka dalam penelitian kebudayaan dapat secara sistematik dipikirkan strategi penelitian yang mencakup sasaran-sasaran penelitian dan masing-masing metode penelitian yang sesuai dengan sasaran yang bersangkutan. Untuk sasaran penelitian mengenai: (1) apa yang mereka lakukan maka metode pengamatan adalah metode yang terbaik, di samping metode wawancara kalau apa yang mereka lakukan itu telah dilakukan; (2) benda-benda/alat-alat yang mereka buat dan gunakan, maka metode pengamatan adalah yang paling tepat; dan apa yang mereka ketahui maka metode wawancaralah yang dapat digunakan. Dalam sebuah penelitian etnografi, baik metode pengamatan maupun metode wawancara digunakan secara bersama-sama maupun secara terpisah-pisah. Contohnya, dalam mencatat keterangan mengenai benda/alat yang digunakan (misal, lukah duduk yang dipunyai orang Sakai) seorang peneliti dapat mengamati bagaimana lukah duduk tersebut dibuat dan bahan- bahan apa saja yang digunakannya, melihat bagaimana lukah duduk digunakan untuk menangkap ikan, daerah penangkapan ikan dengan lukah duduk yaitu rawa-rawa. Bersamaan dengan itu, si peneliti dapat menanyakan kepada orang Sakai yang bersangkutan mengenai tehnik-tehnik pembuatan dan penggunaan alat tersebut secara lebih terperinci. Sedangkan pada waktu si peneliti harus membuat peta kampung atau denah rumah orang Sakai, si peneliti cukup melakukannya dari hasil pengamatannya. Begitu juga bahan keterangan mengenai sistem kekerabatan, sejarah pemukiman atau hal-hal lain yang mereka ketahui hanya dapat dilakukan pencatatannya dengan metode wawancara. Metode Pengamatan Dalam setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pengamtan, seorang peneliti hendaknya memperhatikan delapan hal, seperrti tersebut di bawah ini: Ruang atau Tempat. Setiap gerak (benda, peristiwa, orang, hewan) selalu berada dalam ruang atau tempat tertentu. Bahkan keseluruhan dari benda atau gejala yang ada dalam ruang yang menciptakan suatu suasana tertentu patut diperhatikan oleh si peneliti, sepanjang hal itu mempunyai pengaruh terhadap gejala-gejala yang diamatinya. Pelaku. Pengamatan terhadap pelaku mencakup ciri-ciri tertentu yang dengan ciri-ciri tersebut sistem kategorisasi yang berpengaruh terhadap struktur interaksi dapat terungkapkan. Kegiatan. Dalam ruang atau tempat tersebut para pelaku tidak hanya berdiam diri saja tetapi melakukan kegiatan-kegiatan, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan yang dapat mewujudkan serangkaian interaksi di antara sesama mereka. Benda-benda atau Alat-alat. Semua benda-benda atau alat-alat yang berada dalam ruang atau tempat yang digunakan oleh para pelaku dalam melakukan kegiatan-kegiatannya atau ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatannya haruslah diperhatikan dan dicatat oleh si peneliti. Waktu. Setiap kegiatan selalu berada dalam suatu tahap-tahap waktu yang berkesinambungan. Seorang peneliti harus memperhatikan waktu dan urut-urutan kesinambungan dari kegiatan, atau hanya memperhatikan kegiatan dalam satu jangka waktu tertentu saja dan tidak secara keseluruhan. Peristiwa. Dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku, bisa terjadi sesuatu peristiwa di luar kegiatan-kegiatan yang nampaknya rutin dan teratur itu atau juga terjadi perristiwa-peristiwa yang sebenarnya penting tetapi dianggap biasa oleh para pelakunya. Seorang peneliti yang baik harus tajam pengamatannya dan tidak lupa untuk mencatatnya. Tujuan. Dalam kegiatan-kegiatan yang diamati bisa juga terlihat tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pelakunya sebagimana terwujud dalam bentuk tindakan-tindakan dan ekspresi muka dan gerak tubuh atau juga dalam bentuk ucapan-ucapan dan ungkapan-ungkapan bahasa. Perasaan. Pelaku-pelaku juga dalam kegiatan dan interaksi dengan sesama, para pelaku dapat terlihat dalam mengungkapkan perasaan dan emosi-emosi mereka dalam bentuk tindakan, ucapan, ekspresi muka dan gerak tubuh. Hal-hal semacam ini juga harus diperhatikan oleh si peneliti. Delapan hal yang harus diperhatikan tersebut tidak selamanya harus menjadi sasaran pengamatan. Ini tergantung pada masalah yang akan diamati dan tergantung pula pada metode pengamatan yang digunakan. Dalam metode pengamatan, terdapat setidak-tidaknya tiga macam metode; yaitu: (1) Metode Pengamatan Biasa; (2) Metode Pengamatan Terkendali; (3) Metode Pengamatan Terlibat. Masing-masing metode pengamatan ini mempunyai tehnik-tehnik pengamatan yang berlainan dan mempunyai sasaran penelitian yang juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Metode Pengamatan Biasa Metode ini menggunakan tehnik pengamatan yang mengharuskan si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan-hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitiannya. Contoh penelitian dengan menggunakan metode pengamatan biasa dengan sasaran manusia adalah seorang peneliti yang mengamati pola kelakukan para pelawak yang muncul di panggung televisi R.I. Si peneliti dalam hal ini tidak ada hubungan apapun dengan para pelaku yang diamatinya. Hal yang sama juga dapat dilihat pada contoh dimana si peneliti mengamati pola kelakuan pejalan kaki di Jalan Salemba Raya (di muka gedung UI) dari jembatan penyebrangan yang ada di situ. Penggunaan metode pengamatan biasa, biasanya selalu digunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang diperlukan berkenaan dengan masalah-masalah yang terwujud dari suatu peristiwa, gejala-gejala, dan benda. Contohnya adalah seorang peneliti yang hendak memperoleh keterangan berkenaan dengan pengaruh kenaikan harga BBM baru-baru ini terhadap harga beras di pasaran ibu kota Jakarta. Pertama dia harus mengidentifikasi tempat-tempat di mana beras di jual (pasar biasa, yang dibedakan lagi dalam penjual grosier, penjual eceran; di warung-warung yang tersebar di kampung-kampung di kota Jakarta; dan di supermarket- supermarket). Untuk kemudahan, dia menentukan untuk memilih supermarket sebagai sasaran tempat penjualan beras yang diamati, yang mudah melakukannya karena ada tertera harga beras di kantong pembungkusnya. Dalam melakukan pengamatannya, dia akan menentukan jangka waktu pengamatan, ambil contoh misalnya selama tujuan hari yang dimulai pengamatannya satu hari setelah diumumkannya kenaikan BBM tersebut. Selama tujuh hari si peneliti cukup menandatangani supermarket-supermarket yang ada di kota Jakarta, mencatat harga- harga sesuai dengan kategorinya (beras Cianjur kepala, Cianjur Slip, Raja Lele, dll sebagaimana yang terdapat dijual supermarket-superrmarket tersebut). Dalam kegiatan-kegiatan penelitiannya ini dia sama sekali tidak ada hubungan emosionail ataupun perasaan dengan beras yang diamati harganya. Dalam pengamatan biasa, seringkali dalam kegiatan-kegiatan pembuatan peta suatu kampung seorang peneliti juga menggunakan alat yang dapat membantunya untuk melakukan pengamatan atas gejala-gejala dan benda secara lebih tepat. Alat ini sebenarnya berfungsi untuk membantu ketajaman penglihatan matanya. Dengan alat ini tidak ada keterlibatan emosi dan perasaan dengan sasaran pengamatannya. Metode Pengamatan Terkendali Dalam pengamatan terkendali, si peneliti juga tidak terlibat hubungan emosi dan perasaan dengan yang ditelitinya; seperti halnya dengan pengamatan biasa. Yang membedakan pengamatan biasa dengan pengamatan terkendali adalah para pelaku yang akan diamati diseleksi oleh kondisi-kondisi yang ada dalam ruang atau tempat kegiatan pelaku itu diamati dikendalikan oleh di peneliti. Contohnya, sebuah eksperimen yang mengukur tingkat ketegangan jiwa (anxiety) para pelaku pemain catur. Dua orang pemuda yang umurnya sama, begitu juga latar belakang pendidikan, kondisi sosial, kebudayaan dan suku bangsanya sama, serta sama-sama belum pernah bermain catur karena belum mengetahui aturan-aturan dan cara bermainnya dipilih. Kedua orang ini melalui penataran terbatas, diberi pelajaran bagaimana bermain catur. Isi pelajaran catur yang diberikan dan waktu pelajaran adalah sama. Setelah persiapan-persiapan tersebut dianggap mencukupi, sesuai persyaratan-persyaratan yang dibuat oleh si peneliti, maka kedua orang tersebut lalu disuruh bermain di dalam sebuah ruang kaca yang tidak tembus penglihatan ke luar. Bersamaan dengan itu, masing-masing kabel yang berguna untuk mencatat frekwensi detak jantung, denyut nadi, temperatur tubuh, perkeringatan, dan hal-hal lain yang diperlukan. Dalam keadaan demikian, si peneliti berada di luar tempat kedua pelaku tersebut bermain catur. Si peneliti mengamati dan mencatat jalannya permainan (dari tahap pebukaan sampai dengan akhir permainan), tindakan-tindakan kedua pelaku. Hasil pengamataannya dan catatan-catatan yang dibuat oleh mesin, keduanya dianalisa sesuai dengan tujuan penelitiannya. Dalam penelitian seperti ini, si pengamat sama sekali tidak mempunyai hubungan dalam bentuk apapun selama pengamatan dilakukan dengan para pelaku yang diamatinya. Pengamatan Terlibat Dalam penelitian etnografi, pengamatan terlibat merupakan metode yang utama digunakan untuk pengumpulan bahan-bahan keterangan kebudayaan di samping metode-metode penelitian lainnya seperti yang telah diuraikan di atas. Metode pengamatan terlibat, berbeda dengan metode-metode pengamatan lainnya seperti yang telah diuraikan di atas, dalam melakukan pengumpulan bahan-bahan keterangan yang diperlukan si penelitinya mempunyai hubungan (bisa hubungan-hubungan emosional dan perasaan) dengan para pelaku yang diamatinya. Berbeda dengan metode-metode pengamatan lainnya, sasaran dalam pengamtan terlibat adalah orang atau pelaku. Karena itu juga keterlibatannya dengan sasaran yang ditelitinya berwujud dalam hubungan-hubungan sosial dan emosional. Dengan melibatkan dirinya dalam kegiatan dan kehidupan pelaku yuang diamatinya, si peneliti dapat memahami makna-makna yang berada dibalik berbagai gejala yang diamatinya sesuai dengan kacamata kebudayaan dari para pelakunya tersebut. Dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengamatan terlibat, si peneliti bisa berada dalam tingkat keterlibatan tertentu dalam hubungannya dengan pelaku yang ditelitinya. Keberadaannya dalam tingkat keterlibatan tertentu bisa dikarenakan oleh memang tehniknya memerlukan hanya satu bentuk keterlibatan tersebut, tetapi bisa juga keberadaannya pada sesuatu tingkat tertentu diperlukan sebelum dicapainya tingkat tingkat keterlibatan yang sepenuhnya atau selengkapnya dalam kehidupan para pelaku. Adapun macam-macam keterlibatan yang ada dalam pengamatan terlibat adalah sebagai berikut: Keterlibatan Yang Pasif. Dalam kegiatan pengamatannya, si peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku yang diamatinya, dan dia juga tidakk melakukan sesuatu bentuk interaksi sosial dengan pelaku atau para pelaku yang diamatinya. Keterlibatannya dengan para pelaku terwujud dalam bentuk keberadaannya dalam arena kegiatan yang diwujudkan oleh tindakan-tindakan pelakunya. Contoh: Seorang peneliti yang ingin mengetahui bagaimana pola tindakan warga Jakarta untuk memperroleh pelayanan fasilitas yang terbatas di tempat umum. Kasus yang ingin diamatinya adalah di tempat penjualan karcis kereta api untuk luar kota di stasiun Gambir. Cara yang dilakukannya adalah: Dia cukup datang ke stasiun Gambir, berdiri di ruang tempat adanya loket penjualan karcis untuk luar kota. Di papan pengumuman terdapat jadwal-jadwal pemberangkatan masing-masing kereta api dan jam-jam penjualan karcis. Si peneliti tidak harus ikut berdiri di muka loket dan membeli karcis untuk dapat memperoleh keterangan yang diperlukan. Dengan demikian, si peneliti cukup berdiri terpisah dari orang-orang yang sibuk berusaha memperoleh karcis, tetapi dia juga tidak betul-betul terrpisah dari para pelaku yang diamatinya karena dia berada dalam arena kegiatan-kegiatan yang sedang diamatinya. Dalam keadaan demikianlah si peneliti digolongkan sebagai pengamat dengan keterlibatan yang pasif. Keterlibatan Setengah-Setengah. Dalam kegiatan pengamatannya, si peneliti mengambil suatu kedudukan yang berada dalam dua hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi kegiatan yang diamatinya dengan struktur dimana dia sebagian dari dan menjadi pendukungnya. Dalam kedudukan demikian, perannya adalah mengimbangi antara peranan yang harus dimainkan di dalam struktur yang ditelitinya dengan struktur yang dalam mana dia menjadi salah satu unsurnya. Contoh: Seorang mahasiswa kriminologi yang hendak mengadakan penelitian mengenai kehidupan narapidana di sebuah Lembaga Pemasyarakatan; tidak mungkin untuk dapat mengadakan pengamatan dengan cara hidup di penjara sama dengan narapidana (atau salah satu kategori sesuai dengan masa hukuman dan kejahatan yang telah dilakukannya) lainnya. Pertama, kehidupan sebagai narapidana terlalu berat bagi mahasiswa tersebut, karena dalam kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan masih juga terkandung unsur-unsur kekerrasan dan kekejaman dalam segala seginya. Kedua, akan terjadi kesukaran untuk menempatkan kedudukan si mahasiswa dalam struktur sosial yang berlaku dalam Lembaga tersebut, yang dapat merugikan usaha-usahanya untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan dibandingkan kalau dia betul-betul sebagai narapidana dalam kegiatan penelitiannydalam satu segi dia "orang luar" lebih banyak "dipercaya" untuk mengamati kegiatan-kegiatan mereka secara sewajarnya dibandingkan kalau dia berperana sebagai narapidana atau sebagai petugas Lembaga Pemasyarakatan. Dalam keadaan demikian, dia akan tetap mempertahankan peranannya sebagai peneliti atau pengamat yang terlibat setengah-setengah. Keterlibatan Aktif. Dalam kegiatan pengamatannya, si peneliti ikut mengerjakan apa yang dikerjakan oleh popara pelakunya dalam kehidupan sehari-harinya. Kegioatan-kegiatan tersebut dilakukannya untuk dapat betul-betul memahami dan merasakan (menginternalisasikan) kegiatan-kegiatan dalam kehidupan mereka dan aturan-aturan yang berlaku serta pedoman-pedoman hidup yang mereka jadikan sandaran pegangan dalam melakukan kegiatan-kegitan tersebut. Contoh: Seorang peneliti yang berusaha untuk membuat etnografi salah satu suku bangsa terasing di Indonesia, yaitu Orang Sakai yang hidup di wilayah Propinsi Riau, telah menggunakan metode pengamatan terlibat. Dalam kegiatan penelitiannya, dia hidup/tinggal bersama dengan Orang Sakai yang ditelitinya di tempat pemukiman mereka. Secara bertahap dia berusaha untuk dapat memperoleh bahan-bahan keterangan yang diperlukan mengenai sistem mata pencaharian, khususnya dalam hal ini cara-cara mereka menjerat hewan hutan, menangkap ikan, dan sebagainya, maka si peneliti tersebut ikut dalam kegiatan-kegiatan menjerat hewan di hutan, menangkap ikan (dengan berbagai tehniknya) di sungai, di rawa-rawa dan digenangan air, dan sebagainya. Dalam kerangka pembicaraan mengenai tahap-tahap kegiatan dalam penelitian dengan menggunakan metode pengamatan terlibat, sebenarnya Pengamatan Keterlibatan Aktif dapat dilihat sebagai satu tahap perantara untuk mencapai tahap berikutnya yaitu tahap Pengamatan Terlibat Sepenuhnya atau Lengkap. Keterlibatan Penuh atau Lengkap. Pada waktu si peneliti telah menjadi sebagian dari kehidupan warga masyarakat yang ditelitinya, artinya dalam kehidupan warga masyarakat tersebut kehadiran si peneliti dianggap biasa dan kehadirannya dalam kegiatan-kegiatan para warga telah dianggap sebagai suatu "keharusan", maka pada saat tersebut si peneliti sebenarnya telah mencapai suatu tahap keterlibatan yang penuh atau lengkap. Dalam keadaan demikian, sebenarnya kedudukan dan peranan dari si peneliti telah didefinisikan dalam struktur sosial yang berlaku, oleh para warga itu sendiri. Sebenarnya tidak mudah untuk mencapai tahap ini, dan pencapaian tersebut sebagian terbesar tergantung pada kemampuan si peneliti untuk dapat memanipulasikan kondisi-kondisi yang dipunyainya dalam kaitannya dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya yang bersumber pada sasaran penelitiannya. Dalam banyak hal seorang peneliti yang menggunakan metode pengamatan terlibat dapat mencapai tahap ini; yaitu setelah memakan waktu yang cukup lama dalam hubungan si peneliti dengan warga masyarakat yang bersangkutan dan setelah warga masyarakat tersebut merasa bahwa si peneliti bukan orang yang "jahat" bahkan orang-orang yang "baik".